Minggu, 17 Februari 2008

hidup di desa,enak jg lho....

4 February 2008

Hari2 liburan di rumah terasa begitu menyenangkan. Betapa tidak, tiap hari yg kulakukan hanya makan, tidur, nonton tv, main game,dan hampir tak ada kegiatan yg berarti. Rutinitas biasa yg kulakukan, kuliah, berhenti sejenak. Liburan akhir semester berlangsung selama 3 minggu. Selama itu pula Q habiskan di rumah.

Minggu pertama Q habiskan untuk mengikuti acara keluarga serta mengamati lingkungan sosial sekitar desaQ. Maklum selama kuliah di jogja, Q merasa mengalami krisis identitas. Budaya dan gaya hidup di jogja sangat bertolak belakang dengan kebiasaan yg ada di desaQ. Maklumlah kota dengan desa pastilah berbeda jauh. Kehidupan kota menawarkan sejuta mimpi dan harapan, tak pelak banyak orang desa berurbanisasi ke kota. Mereka ingin mendapatkan kehidupan yg lebih baik dibandingkan hanya tinggal di desa menggarap sawah.

Q memang jarang pulkam, klo tidak liburan semester. Jadi ketika samapi di desa, Q ngerasa kehidupannya bebeda dengan keseharianQ. Q harus mengenali daerah sekitar tempat tinggalQ, sehingga Q sering mengamati keseharian penduduk desa.

Hari ini adalah minggu kedua liburan, minggu depan Q sudah harus kembali ke rutinitasQ sehari2 yaitu kuliah. Semester depan merupakan semester 6 bagiQ, dimana Q mendapatkan teori kuliah untuk yg terakhir kali. Semester 7, Q sudah tidak mendapatkan teori dan harus mengerjakan skripsi. Tak terasa ternyata Q telah kuliah hampir 3 tahun lamanya. Banyak hal yg berlalu begitu saja dan tak mampu Q merekamnya.

Di desa, minim sekali fasilitasnya. Tak ada gerai atau outlet produk ternama , seperti KFC, Pizza Hut, dll. Yang ada hanya pasar tradisional yg menjual berbagai macam barang kebutuhan hidup. Pasar tradisional jg merupakan pusat interaksi sosial antar masyarakat.

Selain itu, ritme kehidupan desa jauh berbeda dgn kota. Kota2 besar umumnya mulai mengeliat pada pukul 8 pagi, namun warga desa sudah memulai aktifitasnya di waktu subuh. Mereka pagi2 sekali berangkat ke pasar menjajakan dagangannya. Pada waktu malam hari, sekitar pukul 9 malam, suasana desa sudah sepi. Kebanyakan masyarakat sudah terlelap dalam mimpi. Mereka berbegas tidur supaya pagi2 buta mereka bisa beraktifitas kembali seperti biasanya. Hal ini tentu saja berbeda dgn kehidupan kota, di mana semakin malam, suasanya semakin ramai dan asyik.

Satu hal yang paling Q sukai tetang desa adalah hal2 yg alami. Di pekarangan rumahQ ada pohon rambutan, yg bila musimnya Q bisa memetiknya langsung. Q bisa menikmati segarnya buah rambutan asli dari pohonnya. Duh...nikmatnya. di belakang rumah, ada pohon cabe, klo cabenya sudah memerah, Q bisa memetiknya untuk dimasak.

Kemarin, Q jg memetik buah kelapa. Koq bisa?? Ya, Q naik pohon kelapa yg tingginya kurang lebih 5 meter, tentu dengan bantuan tangga. Waktu memanjat rasanya nervous, takut jatuh, ngeri juga,, tapi akhirnya 2 pohon kelapa berhasil Q petik buahnya. Alhasil, Q mampu membawa 7 butih kelapa ke rumah. Wah...itu pengalaman pertama manjat pohon kelapa.

Tidak ada komentar: