Minggu, 17 Februari 2008

akhirnya...Q balik jg ke jogja
n otomatis semua aktifitasQ balik lagi seperti semula
kuliah!!
ya..itu kata yg tepat.
kangen jg pengen liat kampus, ada info apa ja ya di kampus?
malem ini hujan. ya..seperti biasanya
oia, pati banjir lho..
td ja pas Q dlm perjalanan mo balik ke jogja, banjir disana sini
sawah2 dah pada tenggelam, jalan raya dah g keliatan, n terpaksa mobil yg Q tumpangi jalannya pelan2. padahal rute perjalananQ lewat jalan alternatif purwodadi-solo. coba klo Q lewat semarang, dijamin Q bakalan bisa nyampe jogja hari ini. td Q liat di tv, jalan kudus-demak-semarang macet total. jalur pantura banjir, sehingga menghambat kendaraan yg melintas. hari2 biasa aja, daerah kaligawe (semarang) kadang2 banjir, apalagi cuaca buruk akhir2 ini, hujan turun tanpa henti.

imlek

7 februari 2008

Hari ini libur hari raya imlek, gong xi fa choi. Xin jia. Bagi warga tionghoa, hari ini hari yg sangat berarti, mereka banyak berharap di tahun tikus ini, mendapatkan banyak keberuntungan. But unfortunately, it’s rainy all day. Dari tadi malem sampai sore ini hujan terus tanpa henti. Langit juga mendung. Hmm..paling enak ya tidur!

Untunglah hari ini libur, jadi kebanyakan masyarakat yg tidak merayakan tahun baru bisa tetap tinggal di rumah. Aduh..g terasa liburan segera berakhir, tugas2 kuliah sudah menanti, ditambah lg banyak hal yg mesti Q kerjakan. Jia You! Semangat ! selamat tinggal liburan dan selamat memulai aktifitas baru lagi.

ujan teruuusss

6 februari 2008

Dari tadi pagi langit sudah mendung, rintik2 hujan masih terus menyapa tanpa mau membiarkan mentari bersinar. Orang2 yg hendak beraktifitas dibuat repot oleh tetes air hujan, baju seragam kerja basah, jalanan juga becek dan kotor. Anak2 yg hendak bersekolahpun keropotan, mereka takut baju seragam basah, apalagi buku pelajaran. Para penjual sayur keliling pun dibuat bingung oleh hujan. Disaat harga2 bahan makanan pokok merangkak naik, mereka harus tetap mencari nafkah. Mau tak mau mereka harus rela berhujan2 ria untuk tetap menjajakan dangangannya.

Sedang Q??? Q masih tetap menikmati liburan dirumah. Tak banyak yg bisa Q lakukan selain berdiam diri di rumah, paling2 Cuma nonton tv, klo bosan ya main game, atau klo lg bersemangat ya baca buku. Tp mulai senin minggu depan, Q sudah mulai beraktifitas seperti biasanya. Dan tentunya bila hujan turun di pagi hari, Q jg akan merasa repot kehujanan ketika mau berangkat kuliah.

Sekarang memang lg musim penghujan, bahkan dibelahan bumi yg lain sedang dilanda banjir. Syukurlah..tempat dimana Q tinggal sekarang tidak ikut kebanjiran, meski jalanan sangat becek, hingga membuat malas untuk keluar rumah. Paling nyaman tinggal di rumah, bercengkrama bareng keluarga, semuanya sehat dan tetap masih bisa makan tiap hari.

Hidup di jaman sekarang makin susah, harga barang makin naik, susah nyari kerja, biaya pendidikan naik, biaya kesehatan pula ikut naik. Duh...kapan ya..indonesia bisa jd negara makmur, rakyat bisa meresakan ketentraman dan kesejahteraan. Selagi masih ada korupsi, kayaknya itu semua bakalan jd mimpi belaka.

hidup di desa,enak jg lho....

4 February 2008

Hari2 liburan di rumah terasa begitu menyenangkan. Betapa tidak, tiap hari yg kulakukan hanya makan, tidur, nonton tv, main game,dan hampir tak ada kegiatan yg berarti. Rutinitas biasa yg kulakukan, kuliah, berhenti sejenak. Liburan akhir semester berlangsung selama 3 minggu. Selama itu pula Q habiskan di rumah.

Minggu pertama Q habiskan untuk mengikuti acara keluarga serta mengamati lingkungan sosial sekitar desaQ. Maklum selama kuliah di jogja, Q merasa mengalami krisis identitas. Budaya dan gaya hidup di jogja sangat bertolak belakang dengan kebiasaan yg ada di desaQ. Maklumlah kota dengan desa pastilah berbeda jauh. Kehidupan kota menawarkan sejuta mimpi dan harapan, tak pelak banyak orang desa berurbanisasi ke kota. Mereka ingin mendapatkan kehidupan yg lebih baik dibandingkan hanya tinggal di desa menggarap sawah.

Q memang jarang pulkam, klo tidak liburan semester. Jadi ketika samapi di desa, Q ngerasa kehidupannya bebeda dengan keseharianQ. Q harus mengenali daerah sekitar tempat tinggalQ, sehingga Q sering mengamati keseharian penduduk desa.

Hari ini adalah minggu kedua liburan, minggu depan Q sudah harus kembali ke rutinitasQ sehari2 yaitu kuliah. Semester depan merupakan semester 6 bagiQ, dimana Q mendapatkan teori kuliah untuk yg terakhir kali. Semester 7, Q sudah tidak mendapatkan teori dan harus mengerjakan skripsi. Tak terasa ternyata Q telah kuliah hampir 3 tahun lamanya. Banyak hal yg berlalu begitu saja dan tak mampu Q merekamnya.

Di desa, minim sekali fasilitasnya. Tak ada gerai atau outlet produk ternama , seperti KFC, Pizza Hut, dll. Yang ada hanya pasar tradisional yg menjual berbagai macam barang kebutuhan hidup. Pasar tradisional jg merupakan pusat interaksi sosial antar masyarakat.

Selain itu, ritme kehidupan desa jauh berbeda dgn kota. Kota2 besar umumnya mulai mengeliat pada pukul 8 pagi, namun warga desa sudah memulai aktifitasnya di waktu subuh. Mereka pagi2 sekali berangkat ke pasar menjajakan dagangannya. Pada waktu malam hari, sekitar pukul 9 malam, suasana desa sudah sepi. Kebanyakan masyarakat sudah terlelap dalam mimpi. Mereka berbegas tidur supaya pagi2 buta mereka bisa beraktifitas kembali seperti biasanya. Hal ini tentu saja berbeda dgn kehidupan kota, di mana semakin malam, suasanya semakin ramai dan asyik.

Satu hal yang paling Q sukai tetang desa adalah hal2 yg alami. Di pekarangan rumahQ ada pohon rambutan, yg bila musimnya Q bisa memetiknya langsung. Q bisa menikmati segarnya buah rambutan asli dari pohonnya. Duh...nikmatnya. di belakang rumah, ada pohon cabe, klo cabenya sudah memerah, Q bisa memetiknya untuk dimasak.

Kemarin, Q jg memetik buah kelapa. Koq bisa?? Ya, Q naik pohon kelapa yg tingginya kurang lebih 5 meter, tentu dengan bantuan tangga. Waktu memanjat rasanya nervous, takut jatuh, ngeri juga,, tapi akhirnya 2 pohon kelapa berhasil Q petik buahnya. Alhasil, Q mampu membawa 7 butih kelapa ke rumah. Wah...itu pengalaman pertama manjat pohon kelapa.

nikmat tiada tara

2 February 2008

Kadang Q sadar klo ternyata Allah telah memberiku nikmat yg tiada tara. Kehidupan sekarang yg Q jalani merupakan moment yg terbaik buat Q. saat ini, kebutuhan hidup kian mencekik, harga2 kebutuhan pokok makin melambung tinggi hingga masyarakat kecil kian menderita. Mereka sudah tak mampu lagi memenuhi kebutuhan hidup.

Akhir2 ini Q diajak oleh ibuQ berbelanja ke pasar, maklumlah jadi supir pribadi (hehe). Setiap ibuQ berbelanja ia selalu mengeluh harga susu, sabun, deterjen merangkak naik dari hari ke hari. Kemarin harga susu bubuk ukuran 250 gr seharga rp.21 ribu rupiah, beberapa hari kemudian harga susu naik menjadi Rp.23 ribu rupiah. Itu baru kenaikan satu produk, belum kenaikan produk keperluan sehari2. Q jadi berfikir, ortuQ yg jadi PNS aja mengeluh, apalagi rakyat miskin yang tidak memiliki penghasilan tetap setiap bulan.

Belum lagi mahalnya biaya pendidikan yang semakin tak terjangkau bagi masyarakat miskin. Sebenarnya ortuQ jg merasa berat untuk membiayai kuliahQ, yg tiap semester mencapai rp. 3,5 jt. Tp bagaimana lg, sekarang kuliahQ sudah setengah jalan hingga mau tidak mau harus tetap dilanjutkan. Untunglah kadang klo sudah rejeki tak kan pergi kemana, kadang klo sedang musim panen padi atau kacang tanah dan beberapa hasil bumi lainnya, hasilnya dijual untuk mencukupi kebutuhan sehari2. at least, oruQ punya tambahan penghasilan dari bertani. Kadang jg ortuQ menyewakan beberapa petak sawah kepada beberapa orang untuk sekian tahun. Hasilnya kemudian didepositokan untuk biaya darurat suatu hari nanti.

Hidup di desa memang penuh dengan kesederhanaan. Sebagian besar masyarakatnya adalah petani dan penggarap sawah, sebagian pergi merantau ke negeri orang untuk mencari penghidupan yg layak dengan menjadi TKI-meski dengan berat hati meninggalkan keluarga tercinta-, sebagian kerja di sector pemerintahan dan sebagian menjadi pedagang kelontong, pedagang sayur keliling dan berjualan di pasar. Tentunya dengan pekerjaan sebagai penggarap sawah yg setiap harinya mendapat upah Rp.10 rb perbulan tak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari2, terpaksa mereka harus hidup lebih irit. Terkadang untuk mendapatkan penghasilan tambahan, mereka beternak dengan memelihara ayam, sapi, kambing untuk kemudian dijual. Untuk pakan ternaknya, mereka sering mencari rumput di sekitar sawah mereka.

Dengan pendapatan yg pas pasan pula, mereka tak bisa hidup mewah, hanya mampu makan sehari2 dengan lauk yg sederhana, seperti tempe, tahu. Namun akhir2 ini, harga kedelai yg merupakan bahan baku membuat tempe naik. Masysarakat Indonesia masih mengimpor kedelai dari Amerika Serikat dalam jumlah yg banyak. Akibatnya masyarakat miskin yg biasa mengkonsumsi tempe kelabakan. Dulu harga tempe termurah adalah Rp.100,00. sekarang harga naik 100 % menjadi Rp.200,00. Kenaikan satu bahan pokok pasti akan diikuti oleh kenaikan bahan makanan pokok yg lain. Hmm...beban hidup makin susah saja.

never give up

1 February 2008

Tak terasa bulan January telah berlalu dan berganti dengan februari. Bulan baru harus didisi dengan semangat yang baru. Semangat untuk melakukan seseuatu yg lebih baik lagi, semangat untuk menggapai cita2. hmmm...btw, sebenarnya cita2Q apa ya? Kadang bingung Q menjawab.

Beberapa waktu yg lalu, waktu Q interview IELSP di Unv. Sanata Dharma, seorang interviewer bertanya, apa cita2 luhurmu? Spontan Q jawab reporter. Apakah benar reporter itu keinginan yg ada dalam lubuk hatiku yg terdalam? Entahlah.....kadang Q jg masih ragu dengan keinginanQ. Sempat ada pikiran, ”mungkin g ya Q jd reporter?” hal itu seakan mimpi bagiQ. Kadang pula hatiQ berbisik,”klo begitu kamu harus membuat mimpumu menjadi kenyataan. Kamu harus mewujudkan mimpi menjadi seorang reporter”. Tapi sejurus kemudian, hatiku menimpali, ” apa Q mampu menjadi seorang reporter dengan kemampuan yg pas2an?”, ”klo begitu kamu harus banyak belajar”. Sering ada pergolakan batin yg kadang membuatQ malas untuk memikirkannya.

Siang hari ketika Q tidak sedang beraktifitas, Q membuka file2 tentang beasiswa. Salah satu file yg Q baca adalah file testimoni beasiswa yg berisi kesan2 dan komentar para pencari beaiswa yg akhirnya dinyatakan lolos menerima beasiswa. Dalm tertimoni tersebut, banyak yg mengatakan untuk tetap berusaha melamar beasiswa. Karena kebanyakan dari mereka telah mencoba berkali2 dan sering gagal, meski ada jg yg beruntung( sekali melamar langsung lolos). Banyak yg mencoba lebih dari 5 kali dan tetap dinyatakan gagal. Namun 1 hal yg patut diacungi jempol, mereka tetap mencoba melamar beasisiwa, tak peduli bagaimana hasilnya. Bahkan ada yg ”sangat beruntung” karena ia lolos 7 beasiswa, meski akhirnya ia harus memilih 1 beasiswa.

Setelah membaca testimoni tersebut, Q jadi bersemangat lagi untuk mencari beasisiwa. Setelah Q ingat2, Q telah 4 kali mencoba beasiswa, namun Cuma 1 yg lolos. Beasiswa umum yg diberikan kampus dengan menggratiskan pembayaran SPP tetap selama 1 tahun. Tp lumayanlah..... 3 beasiswa yg gagal tsb dapat Q jadikan pengalaman utk mencoba beasiswa yg lain di waktu yg akan datang. At least, pengalaman ngisi formulir, hehehe

the end of year

31 January 2008

G terasa ternyata bulan January dah mo kelar besok udah bulan baru ferbruari 2008. waktu terasa cepat berlalu, kayaknya selama bulan januari ini, what did I do? What did I got? Kayaknya bulan ini biasa2 ja, nothing special.

Hmmm…..ya, beberapa hari yang lalu, seminggu yg lalu tepatnya, ada acara haul mbahQ yg ke-33. acaranya diisi dgn pengajian, seminar, tahlil bersama dan karnaval. Acaranya berlangsung ramai dan meriah, banyk masyarakat yg antusias dateng ke acara pengajian. Kebetulan utk tahun ini, yg ngasih mauidhoh hasanah Kyai Mustofa Bisri alias Gus Mus. Tausiyahnya ringan tapi te2p berbobot, tutur katanya lembut namun mengena ke hati setiap audience.

Di acara itu jg, Q ketemu sama temen2 sekolahQ dulu. Reuni lah istilahnya, tapi kemarin g bnyk temen2 yg dateng, mungin krn mereka sibuk atau memang malas dtng. Jadi suasana reuni kemrn sepi.

Masa memang merubah segala, dulu temen2 deketQ semasa sekolah, sekarang sudah menjadi sosok yg berbeda. Friendship yg dlu kita rajut, kepingan moment yg dulu kita susun, sekarang sudah musnah. Kt skrng pny urusan masing2 dan tak ada lgi memori manis tentang persahabatan.