Minggu, 13 Januari 2008

Geni Jora, an inspired novel

I read it for 2 days. Actually, it is not mine, because I borrow it from my friend. She is feminist. When I saw the cover of the book, I am not attracted to read it. But, I need 2 refresh my mind after doing final exam. So, I am forced to read it.

Amazing! That was the exact word for the novel. I enjoy reading it chapter by chapter. Hmmm…banyk hal yang aku suka lewat novel ini. Mulai dari setting nya sampai ide ceritanya. Tapi Q kurang suka sama cara penulisan novel yang terlalu “berbobot sastra”. Memang, novel yang di tulis Abidah El Khalieqy ini, memenangi sayembara novel 2003, pada urutan ke dua. Jadi gaya penulisannya pun lebih berasa “sastra” nya.

Setting cerita yaitu pondok pesantren dan beberapa daerah di timur tengah, seperti Damaskus, Maroko, Syiria dan kota2 besar lain. Bagiku, dunia pondok bukanlah tempat yang asing bagiku. Q telah mengenyam pendidkan disana selama 4 tahun. Cukuplah bagiku untuk tahu bagaimana seluk beluk, suka dan duka hidup dalam”penjara suci”. Sehingga, mudah bagiku untuk berimajinasi setting cerita “Geni Jora”. Serasa flash back ke kehidupan pondok yg dlu.

“geni Jora” juga bertutur tentang patriarkhi, dimana laki2 selalu diagungkan dan diunggulkan dibandingkan perempuan. Q juga pernah merasakan budaya patriarki. Dulu Q sempat berfikir, begitu enaknya diciptakan sebagai laki2, sang penguasa. Diamana memeiliki status social yg tinggi dalam masyarakat. Sang actor utama dalam “Geni Jora” adalah Kejora yang menjadi korban budaya patriarki. Sang nenek lebih memprioritaskan Prahara, sang adik lelakinya. Tak jarang Kejora mendapatkan diskriminasi dan harus mengalah pada Prahara. Sang nenek begitu membanggakan adiknya. Dia tak memiliki kebebasan untuk pergi kemana2, sedang sang adik berhak pergi sesuka hati. Dia bagi terkurung dalam sangkar emas.

Namun, dalam situasi itulah, timbul semangat dalam diri Kejora untuk menolak patriarkhi. Dia berjuang menuntut persamaan derajat. Dia rajin memebaca buku hanya untuk membuktikan bahwa wanita seperti dia mampu terbang melanglang buana, menembus batas samudra dan benua.

Aakhirnya, dia mampu mendapatkan apa yang ia iadamkan. Dia mampu tebang ke negeri Damaskus untuk kuliah. Tak sengaja, Ia malah bertemu dengan putra Kyai pondok, tempat ia menuntut ilmu dulu, yg bernama Zakky. Ternyata Zakky seorang playboy kelas kakap, yang sering mengencani banyak wanita. Memang Zakky adalah tipe pria idaman wanita. Ia memiliki wajah yang tampan, kaya, dan memiliki tingkat intellegensi yg tinggi serta pandai merayu.

Namun, Zakky justru jatuh hati pada Kejora. Setelah tau latar belakang Zakky, sang petualang cinta, Kejora jadi ragu padanya. Padahal Zakky telah berniat untuk menikahinya segera. Kejora takut bahwa suatu saat Zakky mungkin akan poligami atau tertarik dengan wanita lain. Dengan sikap kesatria, Zakky berikrar untuk tidak akan poligami dan selingkuh.

Cerita geni Jora relevan dengan isu sekarang, meski novel ini ditulis pada tahun 2003. tema poligami, patriarkhi, kesetaraan jender adalah isu2 sensitif yng mencuat akhir2 ini. Sejak Aa Gym memutuskan untuk berpoligami, sebagian masyarakat menolak poligami, karena hanya menyakitkan hati para istri yang di poligami.

.

Tidak ada komentar: